وَلَمَّا جَاءَهُمْ رَسُولٌ 
مِّنْ عِندِ الله محمد صلى الله عليه وسلم مُصَدِّقٌ 
لِّمَا مَعَهُمْ نَبَذَ فَرِيقٌ مّنَ الذين أُوتُواْ الكتاب كتاب الله أي 
التوراة وَرَاءَ ظُهُورِهِمْ أي لم يعملوا بما فيها من 
الإيمان بالرسول وغيره كَأَنَّهُمْ لاَ يَعْلَمُونَ ما 
فيها من أنه نبي حق أو أنها كتاب الله
101. 
(Dan tatkala datang kepada mereka seorang rasul dari sisi Allah) yakni Muhammad 
saw. (yang membenarkan kitab yang ada pada mereka, sebagian dari orang-orang 
yang diberi kitab melemparkan kitab Allah) yakni Taurat (ke belakang punggung 
mereka) artinya mereka tidak mau mengamalkan isinya berupa keimanan kepada rasul 
dan lain-lain (seolah-olah mereka tidak mengetahui) akan isinya bahwa beliau 
adalah nabi yang sebenarnya atau bahwa Taurat itu adalah kitab 
Allah. 
واتبعوا عطف على نبذ 
مَا تَتْلُواْ أي تلت الشياطين 
عَلَى عهد مُلْكِ سليمان من السحر وكانت دفنته 
تحت كرسيه لما نُزِعَ ملكه أو كانت تسترق السمع وتضم إليه أكاذيب وتلقيه إلى الكهنة 
فيدوّنونه وفشا ذلك وشاع أنّ الجن تعلم الغيب فجمع سليمان الكتب ودفنها فلما مات 
دلت الشياطين عليها الناس فاستخرجوها فوجدوا فيها السحر فقالوا إنما ملككم بهذا 
فتعلموه ورفضوا كتب أنبيائهم . قال تعالى- تبرئة لسليمان ورداً على اليهود في قولهم 
انظروا إلى محمد يذكر سليمان في الأنبياء وما كان إلا ساحراً- : وَمَا كَفَرَ سليمان أي لم يعمل السحر لأنه كفر ولكن بالتشديد والتخفيف الشياطين 
كَفَرُواْ يُعَلّمُونَ الناس السحر الجملة حال من ضمير (كفروا) وَ يعلمونهم مَا أُنْزِلَ عَلَى 
الملكين أي أُلْهِمَاه من السحر وقرىء بكسر اللام الكائنين بِبَابِلَ بلد في سواد العراق هاروت 
وماروت بدل أو عطف بيان للملكين قال ابن عباس هما ساحران كانا يعلمان 
السحروقيل ملكان أُنْزِلاَ لتعليمه ابتلاء من الله إلى الناس وَمَا يُعَلّمَانِ مِنْ زائدة أَحَدٍ حتى 
يَقُولاَ له نصحاً إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ 
بلية من الله إلى الناس ليمتحنهم بتعليمه فمن تعلمه كفر ومن تركه فهو مؤمن فَلاَ تَكْفُرْ بتعلمه فإن أبى إلا التعليم علماه فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرّقُونَ بِهِ بَيْنَ المرء 
وَزَوْجِهِ بأن يُبَغِّضَ كلاًّ إلى الآخر وَمَا 
هُمْ أي السحرة بِضَارّينَ بِهِ بالسحر مِنْ زائدة أَحَدٍ إِلاَّ بِإِذْنِ 
الله بإرادته وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ 
في الآخرة وَلاَ يَنفَعُهُمْ وهو السحر وَلَقَدْ لام قسم عَلِمُواْ أي 
اليهود لِمَنِ لام ابتداء معلقة لما قبلها (وَمَنْ) 
موصولة اشتراه اختاره أو استبدله بكتاب الله مَا لَهُ فِى الأخرة مِنْ خلاق نصيب في الجنة وَلَبِئْسَ مَا شيئاً شَرَوْاْ 
باعوا بِهِ أَنفُسَهُمْ أي الشارين : أي حظها من الآخرة 
إن تعلموه حيث أوجب لهم النار لَوْ كَانُواْ 
يَعْلَمُونَ حقيقة ما يصيرون إليه من العذاب ما تعلموه .
102. 
(Dan mereka mengikuti) diathafkan pada 'nabadza' (apa yang dibaca) dulu (oleh 
setan-setan pada) masa (kerajaan Sulaiman) berupa buku-buku sihir yang mereka 
pendam di bawah singgasananya ketika kerajaannya runtuh. Atau mungkin juga 
setan-setan itu mencari dengar lalu mencampurkan ke buku-buku itu 
kebohongan-kebohongan dan memberikannya kepada tukang-tukang tenung yang 
membukukannya sehingga tersebar berita bahwa jin mengajarkan hal-hal gaib. 
Sulaiman pun mengumpulkan buku-buku itu lalu menguburkannya. Tatkala ia mangkat, 
setan-setan pun menunjukkannya kepada manusia dan ketika mereka bongkar ternyata 
di dalamnya ada ilmu sihir. Kata mereka, "Kerajaan kamu berdirinya adalah dengan 
ini!" Lalu mereka pelajari ilmu sihir itu dan mereka tolak buku-buku nabi-nabi 
mereka. Ketika orang-orang Yahudi mengatakan, "Lihat itu Muhammad, disebutkannya 
Sulaiman itu seorang nabi, padahal ia tidak lebih dari seorang tukang sihir", 
maka Allah pun berfirman untuk membuktikan kebenaran Sulaiman dan menyangkal 
orang-orang Yahudi itu, (padahal Sulaiman tidaklah kafir) maksudnya ia tidak 
melakukan sihir, sebab sihir adalah perbuatan kafir (hanya) ada yang membaca 
'lakinna' dan ada yang membaca 'lakin' (setan-setanlah yang kafir. Mereka 
mengajarkan sihir kepada manusia). Kalimat ini menjadi hal bagi kata ganti yang 
terdapat pada 'kafaruu' (dan) mengajarkan pula kepada mereka (apa yang 
diturunkan kepada dua malaikat) artinya ilmu sihir yang diilhamkan kepada 
mereka. Ada pula yang membaca 'al-malikain' dengan lam berbaris bawah sehingga 
berarti dua orang raja, yaitu yang berada (di Babilon) suatu negeri di tanah 
subur Irak. (Harut dan Marut) merupakan 'badal' atau nama dan kata ganti dari 
kedua malaikat itu, atau athaf bayan, artinya hubungan yang memberi penjelasan. 
Menurut Ibnu Abbas, kedua mereka itu adalah tukang sihir yang mengajarkan ilmu 
sihir dan ada pula yang mengatakan bahwa mereka adalah dua orang malaikat yang 
sengaja diturunkan Allah untuk menyebarkannya sebagai ujian dari Allah terhadap 
umat manusia. (Sedangkan keduanya tidaklah mengajarkan kepada) 'min' merupakan 
tambahan (seorang pun sebelum mengatakan) atau menyampaikan nasihat lebih dahulu 
("Sesungguhnya kami ini hanya cobaan) ujian dari Allah terhadap manusia dengan 
mengajarkannya, siapa yang mempelajarinya, ia jatuh kafir dan siapa yang 
meninggalkannya ia mukmin, (sebab itu janganlah kamu kafir!") Jika ia masih 
mendesak untuk mempelajarinya barulah mereka mengajarkannya. (Maka mereka 
mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dapat menceraikan antara seorang 
laki-laki dengan istrinya) misalnya dengan membangkitkan marah dan kebencian 
satu pihak terhadap lainnya. (Dan tidaklah mereka) yakni ahli-ahli sihir itu 
(dapat memberi mudarat dengannya) maksudnya dengan ilmu sihir itu (dari) 'min' 
di sini hanya sebagai tambahan (kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah) 
atau kehendak-Nya (Dan mereka pelajari apa yang memberi mudarat kepada mereka), 
yakni di akhirat (dan yang tidak memberi manfaat) yakni sihir. (Dan 
sesungguhnya) 'lam' menunjukkan sumpah (mereka sebenarnya tahu) yakni 
orang-orang Yahudi itu sebenarnya yakin (bahwa barang siapa) 'lam' merupakan lam 
ibtida yang menghubungkan dengan kalimat sebelumnya, sedangkan 'man' isim 
maushul (yang menukarnya) atau menggantinya (sihir) dengan Kitabullah, (tiadalah 
baginya bagian di akhirat) atau keberuntungan dalam surga, (dan amat buruklah 
sesuatu) maksudnya perbuatan mereka (menjual) menukarkan (diri mereka dengannya) 
yakni menjual kebahagiaannya di akhirat dengan mempelajari sihir karena telah 
pasti akan menjerumuskan mereka ke dalam neraka, (seandainya mereka 
menyadarinya) jika mereka benar-benar tahu atau menyadari hakikat siksaan yang 
akan mereka jalani di akhirat kelak, niscaya mereka tidak mau 
mempelajarinya. 
وَلَوْ أَنَّهُمْ أي 
اليهود ءامَنُواْ بالنبي والقرآن واتقوا عقاب الله بترك معاصيه كالسحر ، وجواب (لو) محذوف : أي 
لأثيبوا دل عليه لَمَثُوبَةٌ ثواب وهو مبتدأ واللام فيه 
للقسم مّنْ عِندِ الله خَيْرٌ خبره مما شروا به أنفسهم 
لَوْ كَانُواْ يَعْلَمُونَ أنه خير لما آثروه 
عليه.
103. 
(Dan seandainya mereka) orang-orang Yahudi (beriman) terhadap Nabi dan Alquran 
(dan menjaga diri mereka) dari siksa Allah dengan meninggalkan maksiat, seperti 
sihir. Jawaban dari 'lau' ini dibuang. Atau tentulah mereka akan diberi pahala. 
Hal ini ditunjukkan oleh (maka sesungguhnya pahala) 'matsuubatun' menjadi 
mubtada, sedangkan 'lam' menunjukkan sumpah (di sisi Allah itu lebih baik) 
'khairun' menjadi khabar, artinya 'lebih baik' yakni lebih baik dari hasil 
penjualan diri mereka itu (seandainya mereka mengetahuinya) seandainya mereka 
tahu bahwa pahala itu lebih baik, tentulah mereka tak akan mementingkan yang 
lain darinya. 
ياأيها الذين ءامَنُواْ لاَ 
تَقُولُواْ للنبي راعنا أمر من (المراعاة) 
وكانوا يقولون له ذلك وهي بلغة اليهود سب من (الرعونة) فسُرُّوا بذلك وخاطبوا بها 
النبيَّ فنُهي المؤمنون عنها وَقُولُواْ بدلها انظرنا أي انظر إلينا واسمعوا ما 
تؤمرون به سماع قبول وللكافرين عَذَابٌ أَلِيمٌ مؤلم هو 
النار.
104. 
(Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu katakan) kepada Nabi (raa`inaa) 
artinya perhatikanlah kami; 'raa'inaa' diambil dari kata 'muraa`ah', tetapi 
orang-orang Yahudi biasa mengatakan 'raa`unah' yang dalam bahasa mereka berarti 
'teramat bodoh' sebagai ejekan kepada Nabi, maka orang-orang mukmin dilarang 
mengucapkan kata-kata itu, (dan katakanlah) yakni sebagai gantinya, (unzhurnaa) 
artinya lihatlah kami; (dan dengarlah olehmu) apa-apa yang dititahkan dengan 
kesediaan untuk mematuhinya (dan bagi orang-orang kafir disediakan siksaan 
pedih) yang menyakitkan sekali, yaitu neraka. 
مَّا يَوَدُّ الذين كَفَرُواْ 
مِنْ أَهْلِ الكتاب وَلاَ المشركين من العرب عطف على (أهل الكتاب)، (ومن) 
للبيان، أَن يُنَزَّلَ عَلَيْكُم مِّنْ زائدة خَيْرٍ وحي مِّن رَّبّكُمْ حسداً 
لكم والله يَخْتَصُّ بِرَحْمَتِهِ نبوّته مَن يَشَاءُ والله ذُو الفضل العظيم.
105. 
(Orang-orang kafir dan golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak 
menginginkan) orang-orang musyrik di sini ialah dari kalangan Arab, dihubungkan 
kepada Ahli Kitab, sedangkan 'min' atau 'dari' untuk penjelasan (diturunkannya 
kebaikan kepadamu) 'min' di sini hanya sebagai tambahan; sedangkan 'kebaikan' 
maksudnya ialah wahyu, (dari Tuhan) disebabkan iri hati atau dengki kepadamu. 
(Sedangkan Allah menentukan rahmat-Nya) atau kenabian-Nya (kepada siapa yang 
dikehendaki-Nya; dan Allah mempunyai karunia yang maha besar). 
ولما طعن الكفار في النسخ وقالوا إنّ محمداً يأمر 
أصحابه اليوم بأمر وينهى عنه غداً نزل : مَا شرطية 
نَنسَخْ مِنْ ءايَةٍ أي : نُزِلْ حكمها إما مع لفظها أو 
لا وفي قراءة بضم النون من أنسخ أي نأمرك أو جبريل بنسخها أَوْ 
ننسها نؤخرها فلانَزِلَ حكمها ونرفع تلاوتها أو نؤخرها في اللوح المحفوظ وفي 
قراءة بلا همز من النسيان : أي نُنْسِكها ، أي نمحها من قلبك ، وجواب الشرط نَأْتِ بِخَيْرٍ مّنْهَا أنفع للعباد في السهولة أو كثرة 
الأجر أَوْ مِثْلِهَا في التكليف والثواب. أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ الله على كُلّ شَيْء قَدِيرٌ ومنه 
النسخ والتبديل والاستفهام للتقرير.
106. 
Tatkala orang-orang kafir mengecam tentang nasakh/penghapusan atau pergantian 
hukum dan menuduh bahwa Muhammad menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengerjakan 
sesuatu pada hari ini lalu melarangnya esok, maka turunlah ayat, (Apa saja) 
disebut 'syarthiyah' yang membutuhkan jawaban (ayat yang Kami hapus) baik 
hukumnya itu pada mulanya turun bersama lafalnya atau tidak dan menurut satu 
qiraat 'nunsikh', artinya Kami titah kamu atau Jibril untuk menghapusnya (atau 
Kami tangguhkan) Kami undurkan sehingga hukumnya tidak turun dan bacaannya Kami 
tangguhkan di Lohmahfuz. Menurut satu qiraat tanpa hamzah, berasal dari 
kata-kata 'nisyaan' artinya 'lupa', sehingga artinya ialah Kami kikis atau hapus 
dari dalam kalbumu sehingga kamu melupakannya. Jawab syaratnya ialah (Kami 
datangkan yang lebih baik daripadanya) artinya lebih menguntungkan bagi hamba, 
baik dalam kemudahannya maupun dalam besar pahalanya (atau yang sebanding 
dengannya) dalam beban yang harus dipikul atau dalam ganjarannya. (Tidakkah kamu 
ketahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?) Termasuk dalam 
kekuasaan-Nya itu nasakh, yaitu menghapus hukum dan mengubahnya, dan mengenai 
pertanyaan di sini maksudnya ialah untuk mengukuhkan. 
أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ الله لَهُ 
مُلْكُ السموات والأرض يفعل فيهما ما يشاء وَمَا لَكُم 
مّن دُونِ الله أي غيره مِنْ زائدة وَلِيُّ يحفظكم وَلاَ نَصِيرٍ 
يمنع عذابه عنكم إن أتاكم؟.
107. 
(Tidakkah kamu ketahui bahwa milik Allahlah kerajaan langit dan bumi) sehingga 
Dia dapat berbuat terhadap keduanya menurut yang dikehendaki-Nya. (Dan tiada 
bagimu selain Allah) (dari) hanya sebagai tambahan (seorang wali) seorang 
pelindung yang akan melindungimu (dan tidak pula seorang pembela) yang akan 
menghindarkan siksaan jika datang menimpa. 
ونزل لما سأله أهل مكة أن يُوسِّعها ويجعل الصفا 
ذهباً أَمْ بل أ تُرِيدُونَ أَن 
تَسْئَلُواْ رَسُولَكُمْ كَمَا سُئِلَ موسى أي سأله قومه مِن قَبْلُ من قولهم (أرنا الله جهرة) وغير ذلك وَمَن يَتَبَدَّلِ الكفر بالإيمان أي يأخذه بدله بترك النظر 
في الآيات البينات واقتراح غيرها فَقَدْ ضَلَّ سَوَاء 
السبيل أخطأ الطريق الحق (والسواء) في الأصل الوسط.
108. 
Tatkala warga Mekah meminta kepada Nabi saw. agar kota mereka diperluas dan 
bukit Shafa dijadikan sebuah bukit emas turunlah, (Atau) apakah (kamu 
menghendaki untuk meminta kepada Rasulmu seperti yang diminta kepada Musa) 
maksudnya kaum Nabi Musa telah meminta kepadanya (dulu) seperti kata mereka, 
"Perlihatkanlah Allah kepada kami secara nyata!" Dan lain-lain. (Dan barang 
siapa yang menukar iman dengan kekafiran) artinya mengambil kekafiran sebagai 
ganti keimanan disebabkan tidak mau memperhatikan ayat-ayat yang jelas dan lebih 
memilih yang lainnya (maka sungguh ia telah sesat dari jalan yang benar) 'sawa' 
asalnya 'wasath', artinya pertengahan. 
وَدَّ كَثِيرٌ مّنْ أَهْلِ 
الكتاب لَوْ مصدرية يَرُدُّونَكُم مِن بَعْدِ إيمانكم 
كُفَّارًا حَسَدًا مفعول له كائناً مّنْ عِنْدِ 
أَنْفُسِهِمْ أي حملتهم عليه أنفسهم الخبيثة مِّن 
بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ في التوراة الحق في 
شأن النبيّ فاعفوا عنهم أي اتركوهم واصفحوا أعرضوا فلا تجازوهم حتى يَأْتِىَ 
الله بِأَمْرِهِ فيهم من القتال إِنَّ الله على كُلِّ 
شَىْء قَدِيرٌ.
109. 
(Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar) 'lau' atau 'agar' mashdariyah, 
artinya melebur kalimat sesudahnya menjadi mashdar (mereka dapat mengembalikan 
kamu pada kekafiran setelah kamu beriman disebabkan kedengkian) 'maf`ul lah' 
menunjukkan motif dari keinginan mereka itu (dari diri mereka sendiri) maksudnya 
timbul dan didorong oleh jiwa mereka yang kotor (setelah nyata bagi mereka) 
dalam Taurat (kebenaran) mengenai diri Nabi. (Maka biarkanlah mereka) tinggalkan 
(dan berpalinglah) tak usah dilayani mereka itu, (sampai Allah mendatangkan 
perintah-Nya) tentang mereka dengan menyuruh memerangi mereka. (Sesungguhnya 
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu). 
وَأَقِيمُواْ الصلاة وَءاتُواْ 
الزكواة وَمَا تُقَدّمُواْ لأَنْفُسِكُم مّنْ خَيْرٍ طاعة كصلة وصدقة تَجِدُوهُ أي ثوابه عِندَ الله إِنَّ 
الله بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ فيجازيكم به.
110. 
(Dan dirikanlah salat serta bayarkanlah zakat dan apa-apa yang kamu persembahkan 
buat dirimu berupa kebaikan) artinya ketaatan seperti sedekah dan menghubungkan 
silaturahmi, (tentulah kamu akan mendapatinya) maksudnya pahalanya (di sisi 
Allah, sesungguhnya Allah Maha Melihat akan apa-apa yang kamu kerjakan) sehingga 
kamu akan menerima balasan daripadanya. 
وَقَالُواْ لَن يَدْخُلَ الجنة 
إِلاَّ مَن كَانَ هُودًا جمع (هائد) أَوْ نصارى 
قال ذلك يهود المدينة ونصارى نجران لما تناظروا بين يدي النبيّ صلى الله عليه وسلم 
أي قال اليهود لن يدخلها إلا اليهود وقال النصارى لن يدخلها إلا النصارى تِلْكَ القولة أَمَانِيُّهُمْ 
شهواتهم الباطلة قُلْ لهم هَاتُواْ 
برهانكم حجتكم على ذلك إِن كُنتُمْ صادقين 
فيه
111. 
(Dan mereka, orang-orang Yahudi dan Kristen, mengatakan, "Sekali-kali tidak akan 
masuk surga kecuali orang-orang yang beragama Yahudi atau Kristen.") Ucapan ini 
dikeluarkan oleh orang-orang Yahudi Madinah dan Kristen Najran tatkala mereka 
berbantahan di hadapan Nabi saw. Kata Yahudi, "Hanya orang Yahudilah yang akan 
masuk ke dalamnya." Orang Kristen menjawab, "Surga itu tidak akan dimasuki, 
kecuali oleh orang Kristen." (Demikianlah itu) yakni ucapan mereka itu (hanyalah 
angan-angan mereka saja) artinya keinginan kosong belaka. (Katakanlah) kepada 
mereka, (Tunjukkanlah bukti kebenaranmu) yaitu hujah atas yang demikian itu 
(jika kamu orang yang benar) mengenai hal tersebut. 
بلى يدخل الجنة غيرهم 
مَنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ أي انقاد لأمره وخص 
الوجه لأنه أشرف الأعضاء فغيره أولى وَهُوَ مُحْسِنٌ 
موحد فَلَهُ أَجْرُهُ عِندَ رَبّهِ أي ثواب عمله الجنة 
وَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ في 
الآخرة
112. 
(Tidak demikian) bahkan yang akan masuk surga itu ialah selain mereka (barang 
siapa yang menyerahkan wajahnya kepada Allah) maksudnya tunduk pada 
perintah-Nya. Ditekankan menyerahkan 'wajah' atau 'muka' karena merupakan 
anggota tubuh yang paling mulia, maka anggota tubuh yang lainnya harus lebih 
tunduk lagi (sedangkan ia berbuat kebaikan) terutama bertauhid, (maka baginya 
pahala di sisi Tuhannya) artinya sebagai ganjaran amal perbuatannya itu ialah 
surga. (Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka akan 
berduka cita) yakni di akhirat kelak. 
وَقَالَتِ اليهود لَيْسَتِ 
النصارى على شَىْء معتدّ به وكفرت بعيسى وَقَالَتِ 
النصارى لَيْسَتِ اليهود على شَىْء معتدّ به وكفرت بموسى وَهُمْ أي الفريقان يَتْلُونَ 
الكتاب المنزل عليهم وفي كتاب اليهود تصديق عيسى ، وفي كتاب النصارى تصديق 
موسى والجملة حال كذلك كما قال هؤلاء قَالَ الذين لاَ يَعْلَمُونَ أي المشركون من العرب وغيرهم 
مِّثْلَ قَوْلِهِمْ بيان لمعنى (ذلك) أي قالوا لكل ذي 
دين ليسوا على شيء فالله يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ القيامة 
فِيمَا كَانُواْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ من أمر الدين فيدخل المحق الجنة 
والمبطل النار.
113. 
(Dan orang-orang Yahudi berkata, "Orang-orang Nasrani tidak mempunyai sesuatu 
pegangan") yakni sesuatu yang dapat diakui di samping mereka tidak pula beriman 
kepada Isa. (Sebaliknya orang-orang Nasrani mengatakan, "Orang Yahudi tidak 
mempunyai sesuatu pegangan,") yang dapat dipercaya dan mereka kafir pula kepada 
Nabi Musa (padahal mereka) kedua golongan tersebut (sama-sama membaca Alkitab) 
yang diturunkan kepada mereka. Di dalam kitab suci orang Yahudi terdapat 
pengukuhan terhadap Nabi Isa dan dalam kitab suci orang Kristen terdapat 
pengukuhan terhadap Nabi Musa. Kalimat yang belakangan ini menjadi 'hal'. 
(Demikian pula) maksudnya seperti yang mereka katakan itu (dikatakan oleh 
orang-orang yang tidak mengetahui) yakni orang-orang musyrik dari golongan Arab 
dan lainnya (seperti ucapan mereka itu) penjelasan bagi makna 'demikian pula', 
artinya kepada setiap penganut agama lain, mereka katakan bahwa mereka tidak 
mempunyai dasar atau pedoman. (Maka Allah akan mengadili di antara mereka pada 
hari kiamat mengenai apa yang mereka persengketakan itu) yakni tentang urusan 
agama, sehingga semua pihak yang membenarkannya akan masuk surga dan sebaliknya 
orang yang menyangkalnya akan masuk neraka. 
وَمَنْ أَظْلَمُ أي لا 
أحد أظلم مِمَّن مَّنَعَ مساجد الله أَن يُذْكَرَ فِيهَا 
اسمه بالصلاة والتسبيح وسعى فِى خَرَابِهَا 
بالهدم أو التعطيل، نزلت إخباراً عن الروم الذين خربوا بيت المقدس أو في المشركين 
لما صدّوا النبي صلى الله عليه وسلم عام الحديبية عن البيت أُوْلَئِكَ مَا كَانَ لَهُمْ أَن يَدْخُلُوهَا إِلاَّ 
خَائِفِينَ خبر بمعنى الأمر أي أخيفوهم بالجهاد فلا يدخلها أحد آمناً لَهُمْ فِى الدنيا خِزْىٌ هوان بالقتل والسبي والجزية وَلَهُمْ فِى الأخرة عَذَابٌ عَظِيمٌ هو 
النار.
114. 
(Dan siapakah yang melarang menyebut nama Allah dalam mesjid-mesjid-Nya) 
misalnya salat dan bertasbih (dan berusaha untuk merobohkannya) baik dengan 
jalan meruntuhkan mesjid itu maupun dengan menggagalkan orang untuk mengunjungi 
dan memasukinya. Ayat ini turun menceritakan perbuatan orang-orang Romawi yang 
telah merobohkan Baitulmakdis atau orang-orang musyrik Mekah yang 
menghalang-halangi Nabi saw. ketika mengunjungi Baitullah pada tahun perjanjian 
Hudaibiah. (Mereka itu tidak sepatutnya memasukinya kecuali dengan rasa takut). 
Kalimat ini kalimat berita dengan arti perintah, artinya ancamlah mereka itu 
dengan jihad, sehingga tidak seorang pun masuk ke dalamnya dengan rasa aman. 
(Mereka di dunia mendapat kehinaan) atau kenistaan disebabkan terbunuh, ditawan 
atau membayar upeti (dan di akhirat mereka mendapat siksa yang besar) 
neraka. 
ونزل لما طعن اليهود في نسخ القبلة أو في صلاة 
النافلة على الراحلة في السفر حيثما توجهت وَلِلَّهِ المشرق 
والمغرب أي الأرض كلها لأنهما ناحيتاها فَأَيْنَمَا 
تُوَلُّواْ وجوهكم في الصلاة بأمره فَثَمَّ هناك 
وَجْهُ الله قبلته التي رضيها إِنَّ الله واسع يسع فضله كل شيء عَلِيمٌ بتدبير خلقه.
115. 
Ketika orang-orang Yahudi mengecam penggantian kiblat atau tentang salat sunah 
di atas kendaraan selama dalam perjalanan dengan menghadap ke arah yang dituju, 
turunlah ayat, (Dan milik Allahlah timur dan barat) karena keduanya merupakan 
ujung dan pangkalnya, (maka ke mana saja kamu menghadap) maksudnya menghadapkan 
mukamu di waktu salat atas titah-Nya, (maka di sanalah) di arah sanalah (wajah 
Allah) maksudnya kiblat yang diridai-Nya. (Sesungguhnya Allah Maha Luas) 
maksudnya kemurahan-Nya meliputi segala sesuatu (lagi Maha Mengetahui) tentang 
pengaturan makhluk-Nya. 
وَقَالُواْ بواو ودونها 
أي اليهود والنصارى ومن زعم أنّ الملائكة بنات الله اتخذ الله 
وَلَدًا قال تعالى : سبحانه تنزيها له عنه بَل لَّهُ مَا فِي السموات والأرض ملكاً وخلقاً وعبيداً 
والملكية تنافي الولادة وعبر ب«ما» تغليبا لما لا يعقل كُلٌّ 
لَّهُ قانتون مطيعون كل بما يراد منه وفيه تغليب العاقل.
116. 
(Dan mereka berkata) dengan wau atau tanpa wau, maksudnya orang-orang Yahudi dan 
Kristen serta orang-orang yang mengakui bahwa malaikat-malaikat itu anak-anak 
perempuan Allah, ('Allah mempunyai anak.') Allah berfirman, ("Maha Suci Dia) 
menyucikan-Nya dari pernyataan tersebut, (bahkan apa-apa yang ada di langit dan 
di bumi kepunyaan-Nya belaka) baik sebagai hak milik, sebagai makhluk, maupun 
sebagai hamba. Pemilikan itu bertentangan dengan pengambilan atau mempunyai 
anak. Di sini dipakai 'maa' artinya 'apa-apa untuk yang tidak berakal' karena 
'taghlib', artinya untuk mengambil yang lebih banyak. (semua tunduk 
kepada-Nya.") Artinya menaatinya, masing-masing sesuai dengan tujuan 
diciptakan-Nya. Di sini lebih ditekankan kepada makhluk yang 
berakal. 
بَدِيعُ السموات والأرض 
موجدهما لا على مثال سبق وَإِذَا قضى أراد أمْراً أي إيجاده فَإِنَّمَا يَقُولُ 
لَهُ كُنْ فَيَكُونُ أي فهو يكون وفي قراءة بالنصب جواباً 
للأمر.
117. 
(Penemu langit dan bumi) maksudnya penciptanya tanpa meniru pada contoh-contoh 
yang lain (dan bila Dia berkehendak) (akan sesuatu perkara) artinya 
menciptakannya (maka Dia hanya mengucapkan kepadanya, "Jadilah kamu!" Lalu 
jadilah ia) artinya sesuatu itu pun terjadilah. Menurut satu qiraat 'fayakuuna' 
dengan baris di atas sebagai 'jawaabul amr'. 
وَقَالَ الذين لاَ 
يَعْلَمُونَ أي كفار مكة للنبي صلى الله عليه وسلم لَوْلاَ هلا يُكَلّمُنَا الله 
بأنك رسوله أًوْ تَأْتِيَنَآ ءَايَةٌ مما اقترحناه على 
صدقك كذلك كما قال هؤلاء قَالَ 
الذين مِن قَبْلِهِم من كفار الأمم الماضية لأنبيائهم مِّثْلَ قَوْلِهِمْ من التعنت وطلب الآيات تشابهت قُلُوبُهُمْ في الكفر والعناد ، فيه تسلية للنبي صلى 
الله عليه وسلم قَدْ بَيَّنَّا الآيات لِقَوْمٍ 
يُوقِنُونَ يعلمون أنها آيات فيؤمنون فاقتراح آية معها 
تعنُّت
118. 
(Dan berkatalah orang-orang yang tidak mengetahui) yakni kaum kafir Mekah kepada 
Nabi saw., ("Mengapa Allah tidak berbicara dengan kami) bahwa kamu adalah 
Rasul-Nya (atau datang kepada kami suatu tanda) atau bukti yang kami usulkan 
untuk menunjukkan kebenaranmu?" (Demikian pulalah) artinya seperti yang mereka 
ucapkan itu (dikatakan kepada orang-orang yang sebelum mereka) yakni umat-umat 
yang kafir terhadap nabi mereka masing-masing (seperti ucapan mereka) berupa 
pembangkangan dan permintaan mukjizat-mukjizat, (hati mereka serupa) yakni dalam 
kekafiran dan pembangkangan. Ini menjadi hiburan dan bujukan bagi Nabi saw. 
(Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda kekuasaan Kami kepada kaum yang 
yakin) yang mengetahui bahwa ia adalah ayat atau tanda, sehingga mereka beriman. 
Maka mengusulkan ayat atau tanda-tanda lain merupakan dosa atau 
kesalahan. 
إِنَّا أرسلناك يا محمد 
بالحق بالهدى بَشِيراً مَنْ 
أجاب إليه بالجنة وَنَذِيرًا مَنْ لم يجب إليه بالنار 
وَلاَ تُسْئَلُ عَنْ أصحاب الجحيم النار أي الكفار ما 
لهم لم يؤمنوا؟ إنما عليك البلاغ وفي قراءة [تسأل] بجزم (تُسْألْ) 
نهياً
119. 
(Sesungguhnya Kami telah mengutusmu) hai Muhammad (dengan kebenaran) maksudnya 
dengan petunjuk (sebagai pembawa berita gembira) bahwa barang siapa yang 
memenuhinya, ia akan mendapat surga (dan pembawa peringatan) bahwa barang siapa 
yang menolaknya akan masuk neraka. (Dan kamu tidak akan dimintai 
pertanggungjawaban tentang penghuni-penghuni neraka) maksudnya orang-orang 
kafir. Tidak menjadi soal bagimu jika mereka tidak beriman, karena kewajibanmu 
hanyalah menyampaikan. Menurut satu riwayat dibaca 'tas-al', yaitu dengan sukun 
atau baris mati, menunjukkan larangan. 
وَلَن ترضى عَنكَ اليهود وَلاَ 
النصارى حتى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ دينهم قُلْ إِنَّ 
هُدَى الله أي الإسلام هُوَ الهدى وما عداه ضلال 
وَلَئِنِ لام قسم اتبعت 
أَهْوَاءَهُم التي يدعونك إليها فرضاً بَعْدَ الذي 
جَاءكَ مِنَ العلم الوحي من الله مَا لَكَ مِنَ الله 
مِن وَلِيّ يحفظك وَلاَ نَصِيرٍ يمنعك 
منه
120. 
(Orang-orang Yahudi dan Kristen tidak akan senang kepadamu hingga kamu mengikuti 
millah mereka) maksudnya agama mereka. (Katakanlah, "Sesungguhnya petunjuk 
Allah) yaitu agama Islam (itulah petunjuk) yang sesungguhnya, sedangkan yang 
selainnya hanyalah kesesatan belaka. (Sesungguhnya, jika) 'lam' menunjukkan 
sumpah (kamu ikuti keinginan mereka) yakni apa-apa yang mereka anjurkan (setelah 
datangnya pengetahuan kepadamu) maksudnya wahyu dari Allah (maka Allah tidak 
lagi menjadi pelindung) yang akan melindungimu (dan tidak pula menolong.") yang 
akan menghindarkanmu dari bahaya.
    Author:  - 9:19 PM

Tidak ada komentar